‘Athof ni merupakan salah satu jenis dari 4 jenis tawabi’ (توابع) . Tawabi’ ada 4
-athof ( العطف )
-naat (النعت )
-badal ( البدل )
-taukid ( التوكيد )
Tawabi’ itu jamak dari tabi’ yang bererti pengikut dari segi bahasa . Jadi mereka2 ini bila wujud dalam satu ayat , bermakna kalimah sebelum dan sesudahnya akan sama dari segi i’robnya.
huruf athof ni dapat dieertikan sebagai kata penyambung , jadi umpama dalam grammar ada conjugate , dalam bahasa melayu ada kata hubung.
Untuk pembahasan athof, ada 3 unsur yang terlibat ,
- Ma’thuf alaih
- Huruf ‘athof
- Ma’thuf
contoh ayat :
يذهب ألمعلم والطالب ألى الفصل
Muallimu dibaca baris depan kerana dia di tempat fael, maka i’robnya marfu’ biddhommah. Kita lihat berikutnya ada huruf wau, itu ialah huruf athof di mana dengan wujudnya huruf itu menjadikan kalimah at-tholibu juga memiliki hukum i’rob yang sama yaitu marfu’ biddhommah – inilah yang dikatakan mengikut tadi
Apa yang mengikutnya kak? – Ma’thuf akan mengikut ma’thuf alaih dari segi i’robnya
Ma’thuf tu ertinya yang mengikut , jadi dia duduk di belakang setelah huruf athof, manakala ma’thuf alaih duduknya sebelum huruf athof
Dalam contoh di atas, dapatlah kita kata
muallimu- ma’thuf alaih
huruf wau – huruf ‘athof
at-tholibu – ma’thuf
Jenis2 huruf ‘athof
- Wawu (وَ)
Huruf wawu fungsinya sebagai “dan”. Huruf tersebut biasa digunakan untuk menggabungkan kata yang sama satu dengan lainnya. Kata tersebut memiliki i’rab dan kedudukan yang sama. Sehingga bila dijadikan sebuah kalimat, memiliki makna khusus.
Contohnya :
حَضَرَ الطَّالِبُ وَالمُدَرِّسُ artinya murid dan guru datang.
- Fa’ (فَ)
Huruf fa’ fungsinya untuk kata penghubung “lalu / maka”. Fa’ digunakan untuk menggambarkan kondisi beriringan dan berurutan, tanpa jeda. Sehingga kata penghubung ini biasa dipakai ketika menceritakan sesuatu.
Contohnya :
جاء الأستاذُ فالطالبُ artinya ibu guru masuk lalu muridnya.
- Tsumma (ثُمَّ)
Huruf tsumma identik dengan kata penghubung “kemudian”. Fungsi dari huruf tersebut adalah untuk menunjukan arti yang bersifat lenggang, berurutan, tanpa beriringan, dan berjeda. Biasanya dipakai untuk menyampaikan cerita kepada orang lain.
Contohnya :
حضر الأستاذُ ثم الطالبُ artinya ustadz datang kemudian muridnya.
- Hatta (حَتىّ) hingga / sehingga
Huruf hatta merupakan kata penghubung “hingga / sehingga”. Syarat yang dianjurkan dalam kata penghubung ini adalah menggunakan isim zhahir untuk ma’thuf bih. Hal ini karena ma’thuf bih adalah bagian dari ma’thuf alaih.
Contohnya :
اكلتُ السمكةَ حتَّى رأسَهَا artinya aku makan ikan hingga kepalanya.
- Aw (أَوْ)
Huruf aw fungsinya untuk kata penghubung “atau / ataukah”. Huruf ini digunakan untuk memberikan pilihan kepada kepada orang lain, sesudah diperintahkan. Kata penghubung aw lebih menunjukkan makna penyamaran hukum dan keraguan di dalamnya.
Contohnya :
تَزَوَج هِندا أو أختَها artinya nikahilah saudaraku atau Hindun.
- Am (أَمْ)
Huruf am biasa digunakan untuk menunjukkan kata penghubung “atau / ataukah”. Biasanya huruf am ini digunakan untuk menggambarkan makna menuntut atau mencari sebuah ketentuan. Kata penghubung ini dapat dilakukan bila huruf am jatuh sesudah hamzah, yang ada dalam dua lafaz.
Contohnya :
أزيدُ عندكَ أم عمرٌ artinya Apakah zaid berada di sisimu ataukah Umar?
- Bal (بَلْ)
Huruf bal merupakan kata penghubung “tetapi / melainkan”. Kata penghubung ini digunakan untuk menetapkan hukum nahi (larangan melakukan pekerjaan) dan nafi (tidak ada hukum), dalam lafaz sebelumnya. Kemudian di akhir kalimat akan dijelaskan hukum sebaliknya, yang berarti benar. Usahakan untuk jatuh sesudah kalam nafi atau nahi.
Contohnya :
ما جاءَ زيدٌ بل عمرٌ artinya Zaid tidak datang, tetapi Umar yang datang.
- Laa (لاَ)
Huruf laa diibaratkan sebagai kata penghubung “bukan / tidak”. Tujuan penggunaan huruf ini adalah untuk menafi’kan sebuah hukum lafaz yang akan datang selanjutnya. Biasanya kata penghubung ini, digunakan untuk menyatakan sesuatu hal yang berupa kebenaran atau kejadian tertentu.
Contohnya :
إشتريت لحمًا لا سمكًا artinya saya telah membeli daging, bukan ikan.
- Laakin (لكِنْ)
Huruf laakin merupakan kata penghubung “akan tetapi”. Fungsi dari kata penghubung ini adalah untuk menggambarkan suatu makna penyambungan atau susulan perkataan, yang harus didahului lafaz (ما النفي، ما النهي).
Contohnya :
ما مررْتُ برجلٍ صالحٍ لكنْ طالحٍ artinya aku tidak bertemu dengan laki-laki saleh, tetapi laki-laki yang fasik.
Ada 9 jenis huruf athof yang perlu dihafalkan, buatlah cerita atau lagu yang dapat membantu kita menghafal , sekian untuk post kalini , barakallahufiikum.